Halo, mungkin ini adalah semacam
surat cinta, atau surat berpamitan? Entah deh, pokoknya ini pesan buat
seseorang. Tulisanku ini, jangan diberi penilaian sesuai PUEBI ya, jelas bisa
dapat nilai C, atau malah lebih rendah.
Hai, apa kabar? Semoga keadaanmu
baik. Sudah sangat lama kita tidak bertemu, aku menerka-nerka bagaimana kamu
saat ini. Ingatanku tentang kamu masih sama sejak terakhir aku bertemu kamu di
2019. Oh iya, aneh sekali, tiba-tiba ada satu judul lagu yang terputar digawaiku saat memulai menuliskan pesan ini. Ingatanku jadi
kembali ke tahun 2017 waktu kamu memetik dawai dan menyanyikan lagu ini bersama
teman-teman yang lain.
Aku tidak bisa berkata-kata
romantis, aku cuma mau mengatakan ke kamu kalau ada seseorang yang mengagumimu
begitu sangat, aku. Dan tentu saja aku
bukan satu-satunya, aku hanyalah satu dari sekian banyak. Aku mengetahuimu
sejak 2015. Yang aku tau, banyak yang mengelu-elukan keberadaanmu. Meskipun
begitu, saat itu aku tetap tak mau tau siapa kamu bahkan mencari tau tentangmu.
Aku lupa tepatnya, hari itu aku
sedang fokus mengerjakan sesuatu hingga kerumunan perempuan disekitarku
berbisik-bisik kegirangan karna kamu akan melintas dihadapan kami,
konsentrasiku buyar dengan pekikan-pekikan dan hari itu aku penasaran dengan paras
laki-laki yang akhir-akhir ini sedang jadi buah bibir. Waktu aku melihat kemana
semua mata tertuju, astagaa aku
semakin keheranan melihat mereka. Apa yang mereka lihat darimu? aku
mengernyitkan dahi dan mengedikkan bahu, kembali ke pekerjaanku. Apanya yang tampan? batinku.
Kemudian, mungkin akhir 2015 atau
awal 2016 takdir membuatku bertemu kamu kembali, kita belum saling mengenal,
dan dimalam itu semakin aku tidak ingin rasanya mengenal kamu. Ada kenangan,
dimana yang teringat olehku kamu hanya laki-laki bengal sok keren yang memang
merasa si bintang kampus dan harus dihormati, pokoknya dunia harus berputar
sesuai yang kamu mau lah, kalau tidak carut marut keluar dari kedua bibir yang
ternyata sering kamu gunakan merokok itu.
Yaaa, dan menyebalkannya lagi, walaupun saat itu aku merasa biasa saja sih,
mungkin di akhir Agustus kita terlibat dalam satu kegiatan, aku lupa lagi
tepatnya kegiatan tersebut kapan berakhir. Tapi dari sana aku mengetahui sisi
lainmu. Semua egoku yang mengatakan kamu tidak sopan dan hanya bocah bengal
yang kemarin-kemarin cuman lewat dihidupku sirna, saat suatu sore diselasar kampus
kamu menyapaku dengan senyum hangat dan suara yang senang padahal kita semua
sedang dalam keadaan yang lelah. Dan, hari itu aku melepaskan kekakuan yang
selalu aku tampilkan, setidaknya bagiku sendiri ke kamu. Ya pokoknya hari itu hari pertama kita saling sapa padahal sudah
berhari-hari kita dalam satu kegiatan itu.
Kemudian, di akhir 2016 aku
kembali melihat sesuatu yang lain yang ada dikamu. Pemikiranmu itu dan
keberanianmu. Tidak tau, aku selalu kagum dengan pemikiran-pemikiran baik dan
bijak dari orang-orang, pemikiran jujur yang dilontarkan secara berani meski ia
sedang berada didalam keadaan yang dipenuhi tekanan.
Semenjak mengetahui sisi lain
dari dirimu, rasa-rasanya aku sering berdebat dengan diriku sendiri.
Pertarungan paling hebat ada di satu malam waktu tatap kita tak henti-hentinya
saling bertumbukan. Menimbulkan banyak sekali tanda tanya, malam itu kepalaku
juga hatiku riuh sekali. Dan, tak lama sejak saat itu, dibawah riuh tetes air
yang sedang ramai-ramainya turun dari langit, aku mengakui, aku mulai sering merinduimu.
Waktu itu aku mulai menafsirkan apa-apa yang aku rasakan sembari mengamatimu
dari kejauhan, yang sebetulnya ga
jauh-jauh amat sih. Yah yang pasti aku sedang asik hujan-hujanan dan kamu
sedang berteduh malam itu.
Setelah hari itu, semua mengalir
begitu saja. Ada cerita yang Diberikan Tuhan hingga kita bisa lebih dekat dari
sebelumnya. Aku mulai mengenal lebih dekat bagaimana kamu, walaupun sampai
detik ini aku tidak pernah mengungkapkannya ke kamu, tapi ini aku sedang mengungkapkan, ding hehe. Entah bagaimana kamu,
dulu-dulu itu aku tidak tau apakah kamu mengetahui atau tidak. Banyak yang menerka-nerka
dan desas-desus kalau ada yang spesial di antara kita, padahal semua rasa ada
padaku saja. Aku menyimpan rapi walaupun ya ada satu dua sahabatku yang tau
jika degup ini buat kamu. Dan semoga saja aku orang pertama yang menyampaikan
kepada kamu bahwa aku pernah mendegupkan dengan sangat namamu didalam
hari-hariku, bahwa aku pernah sebegitu pedulinya kepada kamu.
Aku hari ini mulai merindukan
masa-masa disaat kita bersama. Aku rindu berboncengan menyusuri Yogyakarta dengan
kamu. Aku rindu bercanda dengan kamu dan kawan-kawan yang lain. Aku suka kalau
kamu kelepasan memanggilku dengan kata ‘kamu’, wah udah kaya orang Jakarta nih gue, padahal biasa saja di Yogyakarta
memanggil ‘aku-kamu’ kan hahahaha.
Aku rindu waktu kamu semakin menggodaku ketika aku sedang sebal-sebalnya dengan
kamu. Aku juga rindu setiap kali rupanya kamu peduli dengan aku yang sungguh
tidak ada apa-apanya ini. Rasanya ingin terus mengucap syukur dan berterimakasih
kepada kamu, karna kamu dapat menenangkan aku yang sering kacau balau. Wah aku
sangat rindu sekali saat-saat itu.
Kau tau, sekarang When You Love Someone milik Endah N
Resha yang giliran terputar di gawaiku. Apakah
bersama dengan pesan ini aku sudah cukup berani untuk menyatakannya kepadamu? Hahaha.
Tapi saat ini aku sudah tidak terlalu menginginkan aku denganmu bersama lagi,
terlebih kalau-kalau nih kamu mau bersamaku cuman karna kasian sama aku yang
sudah lama sekali mengagumi kamu, wah PD
banget ya taunya kamu malah ilfeel padaku sejak membaca paragraf pertama pesan
ini hahahaha.
Begini, perasaan ini aku empunya,
biarkan aku yang menanggung segala resikonya. Semoga kamu tidak berkeberatan
jika kita masih berteman seperti biasa setelah kamu membaca pesan ini. Aku tau
dari banyak orang, bahwa kamu menyukai seseorang yang tentu saja bukan aku.
Sangat tidak apa-apa, iyalah, sama
seperti perasaanku ini, perasaanmu adalah hak juga anugerah dari-Nya buat kamu.
Tak terencana dan tak tertampik. Aku tidak akan memaksa tentu saja.
Aku tau, ini hanya sebuah fase
panjang dimana aku harus mulai melepaskan harapan-harapan yang pernah tumbuh. Adanya
kamu dan semua perasaan yang pernah hadir, aku juga tau itu menyimpan banyak
alasan dari-Nya yang kali ini sedang aku cari-cari apakah itu. Oiya, cuma mau
memberi kabar, aku kini sedang mengusahakan semua impian-impianku. Semoga kamu
juga lekas menggapai segala target dan tujuan hidupmu ya. Sudah segitu saja.
Seperti biasa, aku doakan semoga kamu sehat terus, dan bahagia datangnya lebih
banyak dihidupmu. Jangan lupa beristirahat jika dirasa sudah begitu lelah, kamu
juga butuh ‘bernafas’ dan senang.
Salam dari aku,
(yang suka
mengaku-ngaku sebagai) Samudra.
0 komentar :
Posting Komentar