Juni 24, 2018

Berkelana Kembali


Aku pamit untuk berkelana kembali. Mencari makna-makna lagi. Mengejar satu dari sejuta mimpiku, menjamah indahnya Indonesiaku yang tertutupi dengan segala keterbatasan. Mencumbui tanah-tanah dan lautan luas yang terkalahkan dengan kelap-kelip lampu kota dan hiruk pikuknya.

Aku pamit, aku merindui lautan Indonesia. Aku rindu melihat hijaunya Indonesia dari udara. Aku rindu bertemu dengan orang-orang baru. Aku rindu membaur dengan kesederhanaan penduduk pulau-pulau terdepan Indonesia. Menyatu dengan teriknya sabana-sabana.

Aku pamit untuk membawa bilur yang akan aku terbangkan ketikaku berlayar. Mengganti segenggam lara dengan tawa. Membebaskan diriku dari apa-apa yang rupanya sia-sia. Mengelabuhi tenggat dan seribu wajah. Melepas penat dan belenggu teriakan dan makian.

Aku pamit bertemu biru, hijau, jingga, dan warna lain milik Indonesia yang selalu aku kagumi. Aku pamit melihat singgasana para bintang dan sang ratu kirana di rumah-rumahnya di pulau terselatan Indonesia.

Aku pamit sejenak, nanti akan kembali lagi.
Pulang, dengan buah tangan kisah.

0